Inovasi Ecobrick

Pencemaran lingkungan hidup menjadi tantangan utama dalam kehidupan manusia sekarang ini. Salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi adalah pencemaran sampah plastik yang tidak terkelola baik di darat maupun di lautan. Indonesia tidak lepas dari permasalahan sampah plastik, bahkan menjadi penyumbang sampah plastik nomor dua di dunia. Dari seluruh sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia, hanya 10-15% yang dapat didaur ulang (kejarcita.id, 2020). Kurangnya kesadaran serta perilaku konsumsi masyarakat ikut berkontribusi pada besarnya timbunan sampah plastik di Indonesia.

Pencemaran lingkungan hidup oleh sampah plastik adalah permasalahan yang berasal dari masa lalu, sejak penemuan plastik pada awal abad-20. Walau demikian, penyelesaian masalah plastik adalah tugas generasi masa kini dan masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran sampah plastik tidak terkelola adalah dengan edukasi sejak dini tentang bagaimana menggunakan dan memanfaatkan benda-benda berbahan plastik, yang sejatinya memiliki banyak kegunaan, namun perlu dikelola setelah tidak terpakai lagi.

Generasi masa kini terlahir dalam dunia yang telah tercemar plastik, di mana gaya hidup sekali pakai dan serba plastik sudah menjadi kebiasaan umum masyarakat. Untuk dapat mengubah kebiasaan tersebut, juga mengatasi pencemaran lingkungan yang sudah terjadi, anak-anak masa kini sangat membutuhkan edukasi yang efektif terkait penggunaan dan pengelolaan plastik. Agar menjadi efektif, edukasi tentang isu plastik haruslah memberikan pemahaman yang menyeluruh, berbasis data, dan kontekstual. Edukasi ini juga perlu memampukan anak mengambil peran aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait sampah plastik (Adianti dan Ayuningtyas, 2020).

Sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan menjadi titik strategis untuk mengedukasi generasi masa kini tentang isu plastik. Sekolah melalui siswanya dapat menjadi pemimpin perubahan dalam perilaku dan pola konsumsi, sehingga permasalahan terkait plastik bisa teratasi bersama. Akan tetapi, kesadaran peserta didik akan pentingnya bijak dalam menggunakan plastik cenderung rendah. Oleh karena itu, UPT SMPN 5 Kota Mojokerto berkomitmen untuk membiasakan peserta didik peduli terhadap sampah di sekitar. Melalui projek bertema “Belajar Kelola Plastik untuk Bumi Lestari”, diharapkan peserta didik UPT SMPN 5 Kota Mojokerto dapat memperoleh pengetahuan, sikap, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan gaya hidup berkelanjutan terkait penggunaan dan pengelolaan plastik. Hasil dari proses edukasi ini juga diharapkan memperkuat/mendukung Sustainable Development Goals atau SDGs, khususnya Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab (UN, 2015).

Tulisan ini dipublikasikan di Kegiatan Sekolah. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *